Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT PADA MANUSIA
  1. Pengertian
Riwayat Alamiah Penyakit (Natural Of History Diseases) adalah proses perkembangan suatu penyakit tanpa adanya intervensi yang dilakukan manusia dengan sengaja atau terencana.
  1. Tahap Tahap RAP
  1. Tahap Pre Patogenesis (Stage Of Susceptibility)
  2. Tahap Inkubasi (Stage Of Presymtomatic Disease)
  3. Tahap Penyakit Dini (Stage Of Clinical Disease)
  4. Tahap Penyakit Lanjut
  5. Tahap Penyakit Akhir
1.      Tahap Pre Patogenesis (Stage Of Susceptibility)
Tahapan dimana terjadi interaksi antara host, bibit penyakit dan lingkungan. Interaksi diluar tubuh manusia. Pada tahap ini penyakit belum ditemukan, daya tahan tubuh host masih kuat, walaupun sudah terancam akibat interaksi tersebut. Pada tahap ini kondisi masih sehat.
2.      Tahap Inkubasi (Stage Of Presymtomatic Disease)
Masa Inkubasi adalah rentang waktu yang berlalu diantara waktu inokulasi dan waktu penampakkan tanda atau gejala pertama penyakit itu. Tahapan dimana bibit penyakit sudah masuk kedalam tubuh host, namun gejala penyakit belum nampak. Tiap penyakit mempunyai masa inkubasi berbeda – beda, ada yang beberapa jam, hari,minggu, bulan sampai bertahun – tahun.
Tahap inkubasi merupakan tahap masuknya bila penyakit sampai sesaat sebelum timbulnya gejala. Pada tahap ini yang terjadi :
  1. Daya tahan tubuh tidak kuat, penyakit berjalan terus
  2. Terjadi gangguan pada bentuk dan fungsi tubuh
  3. Penyakit makin bertambah hebat dan timbul gejala
Dalam masa inkubasi terdapat istilah horison klinik, yaitu garis yang membatasi antara tampak atau tidaknya gejala penyakit. Sedangkan interval waktu antara penjamu yang terinfeksi oleh agent penyebab penyakit sampai timbulnya gejala disebut masa tunas. Masa tunas setiap mikroorganisme dipengaruhi oleh :
  1. Kecepatan berkembang biak
  2. Jumlah Mikroorganisme
  3. Tempat masuknya mikroorganisme
  4. Derajat Kekebalan.
3.      Tahap Penyakit Dini (Stage Of Clinical Disease)
Tahapan dimana sudah muncul gejala penyakit, dan penjamu sudah merasakan sakit, namun masih ringan, penderita masih dapat melakukan aktifitas sehari – hari, perawatan cukup dengan berobat jalan dan menjadi masalah besar dunia kesehatan (jika tingkat pengetahuan dan pendidikan masyarakat rendah) sehingga mendatangkan masalah lanjutan yang makin besar karena penyakit bertambah parah dan memerlukan perawatan relatif mahal. Akibat lain bahaya masyarakat luas karena menularkan kepada orang lain dan dapat menimbulkan KLB/wabah.
4.      Tahap Penyakit Lanjut
Pada Tahap ini penyakit makin bertambah hebat, penderita tidak dapat melakukan pekerjaan dan jika berobat umumnya telah memerlukan perawatan.
5.      Tahap Penyakit Akhir
Pada tahap ini perjalanan penyakit akan berhenti, dengan beberapa keadaan yaitu :
  1. Sembuh Sempurna : Kondisi host baik bentuk dan fungsi tubuh kembali semula seperti keadaan sebelum sakit
  2. Sembuh dengan cacat : Penderita sembuh, namun kesembuhan tidak sempurna karena ditemukan cacat pada diri penderita baik cacat fisik, fungsional dan sosial
  3. Karier : Perjalanan penyakit seolah – olah terhenti, gejala penyakit tidak tampak, namun sebenarnya dalam diri host/penjamu masih ditemukan bibit penyakit dan suatu saat penyakit dapat timbul kembali jika daya tahan tubuh menurun
  4. Kronis : Perjalanan penyakit dapat terhenti dan gejala penyakit tidak berubah dalam arti tidak bertambah berat ataupun ringan
  5. Meninggal Dunia : terhentinya perjalanan penyakit dan penjamu meninggal dunia. Tahapan ini merupakan keadaan yang tidak diharapkan

  1. Tahap RAP
1.Diagnostik
Masa Inkubasi dan pedoman penentuan jenis penyakit
2. Pencegahan
Mengetahui rantai perjalanan penyakit sehingga mudah dicari titik potong yang penting dalam upaya pencegahan penyakit
3. Terapi
Dengan diketahui fase palin awal, terapi yang diberikan diharapkan mempunyai hasil yang lebih baik
  1. Pencegahan Penyakit
Pencegahan penyakit yaitu usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit melalui usaha – usaha pemberian imunisasi pada bayi dan anak, ibu hamil, pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi penyakit secara dini dan mengambil tindakan terlebih dahulu sebelum kejadian dengan langkah – langkah kegiatan berdasarkan data hasil analisi, pengamatan maupun penelitian epidemiologi
  1. Tingkat Pencegahan Penyakit
1.      Pencegahan Primordial
2.      Pencegahan Primer (Primary Prevention)
3.      Pencegahan Sekunder (Secondary Prevention)
4.      Pencegahan Tersier (Tertiary Prevention)
  1. Pencegahan Primordial
Usaha yang dilakukan untuk menghindari kemunculan adanya faktor resiko, memerlukan peraturan yang tegas dari pejabat yang berwenang
Contoh : Melarang menebang pohon untuk menghindari banjir, sebagai upaya mencegah terjadinya diare massal
  1. Pencegahan Primer (Primary Prevention)
Usaha – usaha yang dilakukan pada tahap pre – pathogenesis untuk peningkatan kesehatan dan perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit – penyakit tertentu.
Usaha – usaha yang dilakukan :
1.      Health Promotion :
  1. Meningkatkan derajat kesehatan individu dan masyarakat secara optimal
  2. Mengurangi faktor resiko
  3. Optimalisasi masalah lingkungan
2.      Specifik Protection : Ditujukan pada host (manusia) dan penyebab, agar daya tahan tubuh meningkat.
Sasaran Pencegahan Primer :
  1. Penyebab: Pada penyakit menular, sebagai sasaran agent dengan berbagai usaha antara lain (desinfeksi, pasteurisasi, sterilisasi, karantina), mengurangi allergen, radiasi dan perilaku beresiko
  2. Modifikasi Lingkungan : Perbaikan lingkungan fisik (aor minum, sanitasi, lingkungan biologik (vektor), lingkungan sosial
  3. Meningkatkan daya tahan host : Perbaikan status, imunisasi, status psikologi, ketahan fisik dan lain2
3.      Pencegahan Sekunder (Secondary Prevention)
Usaha yang dilakukan pada waktu sakit (pathogenesis), dengan penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat
Ø  Tujuan Pencegahan Sekunder :
Mencegah meluasnya penyakit (terutama pada penyakit menular)
Menghentikan proses penyakit dan mencegah komplikasi yang mungkin
Ø  Sasaran Peencegahan Sekunder :
Penderita/ terancam, utamanya mereka yang dalam proses prepatogenesis /patogenesis
Pencarian penderita secara dini : pemeriksaan berkala calon kelompok tertentu dan penapisan masyarakat
4.      Pencegahan Tersier (Tertiary Prevention)
Usaha yang dilakukan untuk mencegah kecacatan/ kematian , mencegah proses penyakit lanjutan, pengobatan dan perawatan penderita serta rehabilitasi pada pemulihan secara fisik, sosial dan psikologis
Ø  Strategi Pencegahan
Sasaran individu dan organisasi masyarakat
Pelaksana terencana dan terprogram (imunisasi dasar, perbaikan sanitasi,perbaikan status gizi, mengurangi kebiasaan high risk)
Usaha tidak langsung : perbaikan perumahan, standar hidup, perbaikan sistem pendidikan)
Usaha pencegahan darurat misal pada kejadian wabah dan bencana alam
Ø  Kegiatan tingkat pencegahan :
Peningkatan kesehatan (Health Promotion)
Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit tertentu
Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan cepat
Pembatasan kecacatan
Pemulihan Kesehatan (Rahabilition)

Post a Comment for " "