Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KONSEP MANUSIA DAN KEBUTUHAN DASAR


     Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan.
     Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkatan prioritas. Tingkatan yang paling dasar, atau yang pertama meliputi kebutuhan fisiologis seperti: udara, air dan makanan. Tingkatan yang kedua meliputi kebutuhan keselamatan dan keamanan, yang melibatkan keamanan fisik dan psikologis. Tingkatan yang ketiga mencakup kebutuhan cinta dan rasa memiliki, termasuk persahabatan, hubungan sosial dan cinta seksual. Tingkatan yang keempat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga diri, yang melibatkan percaya diri, merasa berguna, penerimaan dan kepuasan diri. Tingkatan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri.

A. Konsep Manusia
Konsep manusia dibagi menjadi dua bagian: Manusia sebagai makhluk holistik dan Manusia sebagai sistem

1. Manusia sebagai Makhluk Holistik
Manusia sebagai makhluk holistik mengandung pengertian, manusia makhluk yang terdiri dari unsur biologis, psikologis, sosial dan spritual, atau sering disebut juga sebagai makhluk biopsikososialspritual. Dimana, keempat unsur ini tidak dapat terpisahkan, gangguan terhadap salah satu aspek merupakan ancaman terhadap aspek atau unsur yang lain.

a. Manusia sebagai makhluk biologis, disebabkan karena:
• Manusia terdiri dari gabungan sistem-sistem organ tubuh
• Manusia mempertahankan hidup
• Manusia tidak terlepas dari hukum alam.
b. Manusia sebagai makhluk psikologis, karena:
• Setiap individu memiliki kepribadian yang unik (sanguin, melankholik,dll)
• Setiap individu memiliki tingkahlaku yang merupakan manifestasi dari kejiwaan
• Setiap individu memiliki kecerdasan dan daya pikir
• Setiap individu memiliki kebutuhan psikologis untuk mengembangkan kepribadian
c. Manusia sebagai Makluk sosial, karena:
• Setiap individu hidup bersama dengan orang lain
• Setiap individu dipengaruhi oleh kebudayaan
• Setiap individu terikat oleh norma yang berlakuk dimasyarakat
• Setiap individu dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan social
• Setiap individu tidak dapat hidup sendiri perlu bantuam orang lain
d. Manusia sebagai makhluk Spritual, karena:
• Setiap individu memiliki keyakinan sendiri tentang adanya Tuhan
• Setiap individu memiliki pandangan hidup, dan dorongan sejalan dengan keyakinan yang dipegangnya

2. Manusia sebagai Sistem
Manusia ditinjau sebagai sistem, artinya manusia terdiri dari beberapa unsur/sistem yang membentuk suatu totalitas; yakni sistem adaptif, sitem personal, sistem interpersonal, dan sistem sosial
a. Manusia sebagai sistem adaptif, disebabkan:
• Setiap individu dapat berubah
• Setiap individu merespon terhadap perubahan
b. Manusia sebagai sistem personal, disebabkan:
• Setiap manusia memiliki proses persepsi
• Setiap manusia bertumbuh kembang
c. Manusia sistem interpersonal, karena:
• Setiap manusia berinteraksi dengan yang lain
• Setiap manusia memiliki peran dalam masyarakat
• Setiap manusia berkomunikasi terhadap orang lain
d. Manusia sebagai sistem social, karena:
• Setiap individu memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan keputusan dalam lingkungannya; keluarga, masyarakat, dan tempat kerja

B. Homeostatis

     Homeostasis merupakan suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbang-an dalam mempertahankan kondisi yang dialaminya. Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalami stres yang ada sehingga tubuh secara alamiah akan melakukan mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisi yang seimbang, atau juga dapat dikatakan bahwa homeostasis adalah suatu proses perubahan yang terus-menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu sistem endokrin dan syaraf otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam tubuh manusia.
Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui empat cara yaitu :

1. Self regulation
Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.
2. Cara kompensasi
Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh. Sebagai contoh, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu badan.
3. Cara umpan balik negative
Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan abnormal tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.
4. Umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis
Sebagai contoh apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh.
Homeostasis psikologis berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini didapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan kultur masyarakat. Contoh homeostasis psikologis adalah mekanisme pertahanan diri seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul.

C. Homeodinamik
     Homeodinamik merupakan pertukaran energi secara terus-menerus antara manusia dan lingkungan sekitarnya. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri, tetapi terus berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya.
Proses homeodinamik bermula dari teori tentang manusia sebagai unit yang merupakan satu kesatuan utuh, memiliki karakter yang berbeda-beda, proses hidup yang dinamis, selalu berinteraksi dengan lingkungan yang dapat dipengaruhi dan mempengaruhinya, serta memiliki keunikan tersendiri dalam proses homeodinamik ini.
Adapun beberapa prinsip hemodinamik adalah sebagai berikut :

1. Prinsip integralitas.
Prinsip utama dalam hubungan antara manusia dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan. Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara terus-menerus karena adanya interaksi manusia dengan lingkungan yang saling mempengaruhi.
2. Prinsip resonansi.
Prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekuensinya bervariasi, mengingat manusia memiliki pengalaman beradaptasi dengan lingkungan.
3. Prinsip helicy.
Prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia berlangsung perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan

D. Konsep Tumbuh Kembang

1. Pengertian Tumbuh Kembang
Pertumbuhan (growth) adalah merupakan peningkatan jumlah dan besar sel di seluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan mensintesis protein-protein baru, menghasilkan penambahan jumlah dan berat secara keseluruhan atau sebagian. Dalam pertumbuhan manusia juga terjadi perubahan ukuran, berat badan, tinggi badan, ukuran tulang dan gigi, serta perubahan secara kuantitatif  dan perubahan fisik pada diri manusia itu. Dalam pertumbuhan manusia terdapat peristiwa percepatan dan perlambatan. Peristiwa ini merupakan kejadian yang ada dalam setiap organ tubuh.
Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu,yaitu secara bertahap,berat dan tinggi anak semakin bertambah dan secara simultan mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara kognitif, psikososial maupun spiritual ( Supartini, 2000).
Perkembangan (development) adalah perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkatkan dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan atau kedewasaan (maturation), dan pembelajaran (learning). Perkembangan manusia berjalan secara progresif, sistematis dan berkesinambungan dengan perkembangan di waktu yang lalu. Perkembangan terjadi perubahan dalam bentuk dan fungsi kematangan organ mulai dari aspek fisik, intelektual, dan emosional. Perkembangan secara fisik yang terjadi adalah dengan bertambahnya sempurna fungsi organ. Perkembangan intelektual ditunjukan dengan kemampuan secara simbol maupun abstrak seperti berbicara, bermain, berhitung. Perkembangan emosional dapat dilihat dari perilaku sosial lingkungan anak.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
Setiap manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda antara satu dengan manusia lainnya, bisa dengan cepat bahkan lambat, tergantung pada individu dan lingkungannya. Proses tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor di antaranya :
a. Faktor heriditer/ genetik
Faktor heriditer Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu, yaitu secara bertahap, berat dan tinggi anak semakin bertambah dan secara simultan mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara kognitif, psikososial maupun spiritual ( Supartini, 2000).
Merupakan faktor keturunan secara genetik dari orang tua kepada anaknya. Faktor ini tidak dapat berubah sepanjang hidup manusia, dapat menentukan beberapa karkteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata,  pertumbuhan fisik, dan beberapa keunikan sifat dan sikap tubuh seperti temperamen.
Faktor ini dapat ditentukan dengan adanya intensitas dan kecepatan dalam pembelahan sel telur, tingkat sensitifitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas, dan berhentinya pertumbuhan tulang. Potensi genetik yang berkualitas hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan yang positif agar memperoleh hasil yang optimal.
b. Faktor Lingkungan/ eksternal
Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi individu setiap hari mulai lahir sampai akhir hayatnya, dan sangat mempengaruhi tercapinya atau tidak potensi yang sudah ada dalam diri manusia tersebut sesuai dengan genetiknya. Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Lingkungan pranatal (faktor lingkungan ketika masihdalam kandungan)
Faktor prenatal yang berpengaruh antara lain gizi ibu pada waktu hamil, faktor mekanis, toksin atau zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, stress, imunitas, dan anoksia embrio.
2) Lingkungan postnatal ( lingkungan setelah kelahiran )
Lingkungan postnatal dapat di golongkan menjadi :
• Lingkungan biologis, meliputi ras, jenis kelamin, gizi, perawatan kesehatan, penyakit kronis, dan fungsi metabolisme.
• Lingkungan fisik, meliputi sanitasi, cuaca, keadaan rumah, dan radiasi.
• Lingkungan psikososial, meliputi stimulasi, motivasi belajar, teman sebaya, stress, sekolah, cinta kasih, interaksi anak dengan orang tua.
• Lingkungan keluarga dan adat istiadat, meliputi pekerjaan atau pendapatan keluarga, pendidikan orang tua, stabilitas rumah tangga, kepribadian orang tua.
c. Faktor Status Sosial ekonomi
Status sosial ekonomi dapat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Anak yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan status sosial yang tinggi cenderung lebih dapat tercukupi kebutuhan gizinya dibandingkan dengan anak yang lahir dan dibesarkan dalam status ekonomi yang rendah.
d. Faktor nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen penting dalam menunjang kelangsungan proses tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak sangat membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut tidak di penuhi maka proses tumbuh kembang selanjutnya dapat terhambat.
e. Faktor kesehatan
Status kesehatan dapat berpengaruh pada pencapaian tumbuh kembang. Pada anak dengan kondisi tubuh yang sehat, percepatan untuk tumbuh kembang sangat mudah. Namun sebaliknya, apabila kondisi status kesehatan kurang baik, akan terjadi perlambatan.
3. Ciri Proses Tumbuh Kembang  
Menurut Soetjiningsih, tumbuh kembang anak dimulai dari masa konsepsi sampai dewasa memiliki ciri-ciri tersendiri yaitu :
a. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinyu sejak konsepsi sampai maturitas (dewasa) yang dipengaruhi oleh faktor bawaan daan lingkungan.
b. Dalam periode tertentu terdapat percepatan dan perlambatan dalam proses tumbuh kembang pada setiap organ tubuh berbeda.
c. Pola perkembangan anak adalah sama, tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya.
d. Aktivitas seluruh tubuh diganti dengan respon tubuh  yang khas oleh setiap organ.
Secara garis besar menurut Markum (1994) tumbuh kembang dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Tumbuh kembang fisis
Tumbuh kembang fisis meliputi perubahan dalam ukuran besar dan fungsi organisme atau individu. Perubahan ini bervariasi dari fungsi tingkat molekuler yang sederhana seperti aktifasi enzim terhadap diferensi sel, sampai kepada proses metabolisme yang kompleks dan perubahan bentuk fisik di masa pubertas.
b. Tumbuh kembang intelektual
Tumbuh kembang intelektual berkaitan dengan kepandaian berkomunikasi dan kemampuan menangani materi yang bersifat abstrak dan simbolik, seperti bermain, berbicara, berhitung, atau membaca.
c. Tumbuh kembang emosional
Proses tumbuh kembang emosional bergantung pada kemampuan bayi umtuk membentuk ikatan batin, kemampuan untuk bercinta kasih.
Prinsip tumbuh kembang menurut Potter & Perry (2005) yaitu:
a. Perkembangan merupakan hal yang teratur dan mengikuti arah rangkaian tertentu
b. Perkembangan adalah suatu yang terarah dan berlangsung terus menerus, dalam pola sebagai berikut Cephalocaudal yaitu pertumbuhan berlangsung terus dari kepala ke arah bawah bagian tubuh, Proximodistal yaitu perkembangan berlangsung terus dari daerah pusat (proksimal) tubuh kearah luar tubuh (distal), Differentiation yaitu perkembangan berlangsung terus dari yang mudah kearah yang lebih kompleks.
c. Perkembangan merupakan hal yang kompleks, dapat diprediksi, terjadi dengan pola yang konsisiten dan kronologis.
4. Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia
Tahap-tahap tumbuh kembang pada manusia adalah sebagai berikut :
a. Neonatus (bayi lahir sampai usia 28 hari)
Dalam tahap neonatus ini bayi memiliki kemungkinan yang sangat besar tumbuh dan kembang sesuai dengan tindakan yang dilakukan oleh orang tuanya. Sedangkan perawat membantu orang tua dalam memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi yang masih belum diketahui oleh orang tuanya.
b. Bayi (1 bulan sampai 1 tahun)
Dalam tahap ini bayi memiliki kemajuan tumbuh kembang yang sangat pesat. Bayi pada usia 1-3 bulan mulai bisa mengangkat kepala,mengikuti objek pada mata, melihat dengan tersenyum dll. Bayi pada usia 3-6 bulan mulai bisa mengangkat kepala 90°, mulai bisa mencari benda-benda yang ada di depan mata dll. Bayi usia 6-9 bulan mulai bisa duduk tanpa di topang, bisa tengkurap dan berbalik sendiri bahkan bisa berpartisipasi dalam bertepuk tangan dll. Bayi usia 9-12 bulan mulai bisa berdiri sendiri tanpa dibantu, berjalan dengan dtuntun, menirukan suara dll. Perawat disini membantu orang tua dalam memberikan pengetahuan dalam mengontrol perkembangan lingkungan sekitar bayi agar pertumbuhan psikologis dan sosialnya bisa berkembang dengan baik.
c. Todler (usia 1-3 tahun)
Anak usia toddler (1-3 th) mempunyai sistem kontrol tubuh yang mulai membaik, hampir setiap organ mengalami maturitas maksimal. Pengalaman dan perilaku mereka mulai dipengaruhi oleh lingkungan diluar keluarga terdekat, mereka mulai berinteraksi dengan teman, mengembangkan perilaku/moral secara simbolis, kemampuan berbahasa yang minimal. Sebagai sumber pelayanan kesehatan, perawat berkepentingan untuk mengetahui konsep tumbuh kembang anak usia toddler guna memberikan asuhan keperawatan anak dengan optimal.
d. Pra Sekolah (3-6 tahun)
Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun (Wong, 2000), anak usia prasekolah memiliki karakteristik tersendiri dalam segi pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam hal pertumbuhan, secara fisik anak pada tahun ketiga terjadi penambahan BB 1,8 s/d 2,7 kg dan rata-rata BB 14,6 kg.penambahan TB berkisar antara 7,5 cm dan TB rata-rata 95 cm.
Kecepatan pertumbuhan pada tahun keempat hampir sama dengan tahun sebelumnya.BB mencapai 16,7 kg dan TB 103 cm sehingga TB sudah mencapai dua kali lipat dari TB saat lahir. Frekuensi nadi dan pernafasan turun sedikit demi sedikit. Pertumbuhan pada tahun kelima sampai akhir masa pra sekolah BB rata-rata mencapai 18,7 kg dan TB 110 cm, yang mulai ada perubahan adalah pada gigi yaitu kemungkinan munculnya gigi permanent ssudah dapat terjadi.
e. Usia sekolah (6-12 tahun)
Kelompok usia sekolah  sangat dipengaruhi oleh teman sebayanya. Perkembangan fisik, psikososial, mental anak meningkat. Perawat disini membantu memberikan waktu dan energi agar anak dapat mengejar hoby yang sesuai dengan bakat yang ada dalam diri anak tersebut.
f. Remaja ( 12-18/20 tahun)
Perawat membantu para remaja untuk pengendalian emosi dan pengendalian koping pada jiwa mereka saat ini dalam menghadapi konflik.
g. Dewasa muda (20-40 tahun)
Perawat disini membantu remaja dalam menerima gaya hidup yang mereka pilih, membantu dalam penyesuaian diri, menerima komitmen dan kompetensi mereka, dukung perubahan yang penting untuk kesehatan.
h. Dewasa menengah (40-65 tahun)
Perawat membantu individu membuat perencanaan sebagai antisipasi terhadap perubahan hidup, untuk menerima faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kesehatan dan fokuskan perhatian individu pada kekuatan, bukan pada kelemahan.
i. Dewasa tua
Perawat membantu individu untuk menghadapi kehilangan (pendengaran, penglihatan, kematian orang tercinta).
5. Aplikasi Tumbuh Kembang Dengan Keperawatan
Dalam teori perkembangan hanya menjelaskan satu aspek yaitu perawat harus mengaplikasikan beberapa teori perkembangan yang ada untuk memahami pasien saat melakukan pengkajian dan implementasi tindakan keperawatan tentang tumbuh kembang.Perkembangan setiap individu berbeda antara yang satu dengan yang lainnya sesuai dengan tingkat perkembangan dirinya sendiri oleh arena itu perawat tidak boleh membeda-bedakan antara klien yang satu dengan yang lainnya.
Teori-teori tumbuh kembang dapat bermanfaat dalam dunia keperawatan diantaranya untuk pengkajian, mengetahui tingkatan perilaku klien dan memberikan intervensi keperawatan terhadap klien sesuai dengan masalah yang dihadapinya. Konsep tumbuh kembang manusia ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam mempelajari konsep tumbuh kembang manusia pada berbagai macam tingkatan usia dan masalah yand ada dalam masyarakat.

E. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia
     Kebutuhan dasar manusia adalah unsure-unsur yang dibutuhkan manusian dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun fisiologis, yang tentunya untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan manisia menurut Abraham Maslow dalam Teori Hirarki Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis (makan dan minum), keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Sumber: Potter And Patricia, 1997).
Manusia memiliki berbagai macam kebutuhan menurut intensitas kegunaan, menurut sifat, menurut bentuk, menurut waktu, dan menurut subjek.
1. Kebutuhan Manusia Menurut Intensitas Kegunaan
Berdasarkan intensitas kegunaannya, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.

a. Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer disebut juga kebutuhan pokok atau dasar, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi karena sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Kebutuhan ini meliputi makanan, pakaian, dan perumahan (pangan, sandang dan papan). Agar tetap hidup manusia membutuhkan makan setiap hari, berpakaian yang layak, dan mempunyai tempat tinggal untuk menghindari sengatan matahari, siraman air hujan, dan pengaruh udara. Kebutuhan primer disebut juga kebutuhan pokok atau dasar, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi karena sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Apabila kebutuhan primer ini tidak terpenuhi, maka manusia sulit untuk melangsungkan kehidupan dan mewujudkan jati diri sesuai dengan kodratnya.
Seperti halnya dalam kebudayaan nasional, kebutuhan ini sangatlah tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia karena kebutuhan primer ini merupakan kebutuhan awal yang paling mendasar dalam menjamin kehidupan manusia.
b. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah merupakan jenis kebutuhan yang diperlukan setelah semua kebutuhan pokok primer telah semuanya terpenuhi dengan baik. Kebutuhan sekunder sifatnya menunjang kebutuhan primer. Kebutuhan sekunder antara lain radio, televisi, meja dan kursi, tempat tidur, dan sebagainya. Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya mempunyai kebutuhan yang berkembang seiring dengan tuntutan kepuasan yang diinginkan. Kebutuhan sekunder sebenarnya tidak begitu penting untuk diwujudkan, karena tanpa pemenuhan kebutuhan inipun manusia dapat tetap hidup.
c. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan manusia yang sifatnya mewah, tidak sederhana dan berlebihan yang timbul setelah  terpenuhinya kebutuhan primer dan kebutuhan skunder. Kebutuhan tersier atau kebutuhan akan barang mewah antara lain villa, mobil mewah/kapal pesiar dan kebutuhan mewah lainnya. Kebutuhan tersier timbul setelah kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan tersier ini pada dasarnya berkenaan dengan status seseorang, agar lebih dihargai oleh orang lain dan lebih terpandang.
Budaya orang kaya atau orang yang memiliki banyak harta biasanya mereka memenuhi kebutuhan tersiernya dengan barang-barang mewah, sehingga dengan terbelinya barang mewah tersebut mereka akan terlihat dan diketahui orang banyak bahwa mereka adalah orang kaya dan terpandang.
Batas antara kebutuhan primer, sekunder, dan tersier untuk masing-masing orang tidaklah sama. Hal ini berhubungan dengan kedudukan dan status ekonomi orang tersebut di tengah masyarakat. Kemungkinan bagi orang tertentu, kebutuhan sekunder akan menjadi kebutuhan tersier untuk orang yang lain. Misalnya TV berwarna bagi golongan berpenghasilan tinggi merupakan kebutuhan sekunder, sedangkan bagi mereka yang penghasilannya rendah merupakan kebutuhan tersier.
2. Kebutuhan Menurut Sifat
a. Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh jasmani atau badan. Contoh: untuk menjaga kesehatan badan, manusia memerlukan makanan, minuman, pakaian, dan olahraga yang teratur.
b. Kebutuhan Rohani
Kebutuhan Rohani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh rohani atau jiwa. Contoh: untuk menyegarkan pikiran manusia memerlukan hiburan, untuk menguatkan iman manusia memerlukan siraman rohani berupa petunjuk dan nasihat keagamaan, untuk mencerdaskan pikiran dan meningkatkan keterampilan manusia memerlukan pendidikan.
3. Kebutuhan Menurut Bentuk
a. Kebutuhan Material
Kebutuhan material adalah kebutuhan yang berbentuk benda material atau benda berwujud, seperti tas, makanan, rumah, pakaian, dan lain-lain.
b. Kebutuhan Immaterial
Kebutuhan immaterial adalah kebutuhan yang berbentuk benda immaterial atau benda yang tak berwujud, seperti nasihat ulama, penjelasan guru, hiburan, petunjuk dokter, dan lain-lain.
4. Kebutuhan Menurut Waktu
a. Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya tidak dapat ditunda dan harus dipenuhi saat kebutuhan tersebut dirasakan. Contoh: kebutuhan akan makan bagi orang yang lapar dan kebutuhan akan obat bagi orang yang sakit.
b. Kebutuhan Masa Depan
Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda, karena dibutuhkan pada saat yang akan datang. Contoh: kebutuhan akan tempat tidur bayi bagi ibu yang sedang hamil muda dan kebutuhan akan biaya kuliah bagi anak yang masih SMP. Pada umumnya orang mempersiapkan diri untuk memenuhi kebutuhan masa depan, di antaranya dengan menabung.
c. Kebutuhan Tidak Tentu Waktunya
Kebutuhan ini disebabkan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba / tidak disengaja yang sifatnya insidental. Contoh : konsultasi kesehatan dan kecelakaan.
5. Kebutuhan Menurut Subjek
a. Kebutuhan Individu
Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang harus dipenuhi secara individu atau perorangan. Contoh: kebutuhan makan, minum, pakaian, sepatu, dan sikat gigi. Kebutuhan individu setiap orang berbeda.
b. Kebutuhan Kualitatif/Bersama
Kebutuhan kolektif adalah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kepentingan bersama dan dilakukan secara bersama-sama. Contoh : kebutuhan akan jalan raya, listrik, pasar, sistem pengairan, tempat pembuangan sampah, dan lain-lain.

F. Ciri Kebutuhan Dasar Manusia
     Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang umumya memiliki kebutuhan dasar yang sama, akan tetapi terdapat perbedaan budaya, maka kebutuhan tersebutpun ikut bebbeda. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada. Lalu jika gagal memenuhi kebutuhannya makamanusia akan berfikir lebih keras dan bergerak untuk memenuhi kebutuhannya.

G. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
     Kebutuhan dasar manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :
1. Penyakit.
Adanya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikologis, karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya.
2. Hubungan Keluarga.
Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak adarasa curiga, dan lain-lain.
3. Konsep Diri.
Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang. Konsep diri yang sehat menghasilkan perasaan positif tentang diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat., sehingga mudah memenuhi kebutuhan dasarnya.
4. Tahap Perkembangan.
Sejalan dengan meningkatnya usia, manusia mengalami perkembangan. Setiap tahap perkembangan tersebut memiliki kebutuhan dasar yang berbeda, baik kebutuhan psikologis, biologis, sosial, maupun spiritual, mengingat berbagai fungsi organ tubuh juga mengalami proses kematangan dengan aktivitas yang berbeda.

H. Pendapat Beberapa Ahli Tentang Model Kebutuhan Dasar Manusia 

1. Virginia Henderson
Virginia Henderson (dalam Potter dan Perry, 1997) membagi kebutuhan dasar manusia kedalam 14 komponen berikut :
a. Bernafas secara normal
b. Makan dan minum yang cukup
c. Eliminasi (buang air besar dan kecil)
d. Bergerak dan mempertahankan postur yang diinginkan
e. Tidur dan istirahat
f. Memilih pakaian yang tepat
g. Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran yang normal dengan menyesuaikan pakaian yang digunakan dan memodifikasi lingkungan
h. Menjaga kebersihan diri dan penampilan
i. Menghindari bahaya dari lingkungan dan menghindari membahayakan orang lain
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan, kekhawatiran, dan opini
k. Beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
l. Bekerja sedemikian rupa sebagai modal untuk membiayai kebutuhan hidup
m. Bermain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
n. Belajar, menemukan, atau memuaskan rasa ingin tahu yang mengarah pada perkembangan yang normal, kesehatan, dan penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia
2. Jean Watson
Jean Watson (dalam B. Talento, 1995) membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam dua peringkat utama, yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower order needs) dan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order needs). Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya kompleks manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam konteksnya terhadap kebutuhan lain, dan semuanya dianggap penting.
Kebutuhan itu antara lain :
a. Kebutuhan untuk bertahan hidup (biofisikal) :
1) Makanan
2) Eliminasi
3) Ventilasi
b. Kebutuhan fungsional (psikofisikal) :
1) Aktivitas dan istirahat
2) Seksualitas
c. Kebutuhan integratif (psikososial) :
1) Berprestasi
2) Berafiliasi
d. Kebutuhan untuk berkembang (intrapersonal-interpersonal) :
1) Aktualisasi diri
3. Abraham Maslow 
Teori hierarki kebutuhan dasar manusia yang dikemukakan Abraham Maslow (dalam Potter dan Perry, 1997) dapat dikembangkan untuk menjelaskan kebutuhan dasar manusia sebagai berikut :
a. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar, yaitu kebutuhan fisiologis seperti oksigen, cairan (minuman), nutrisi (makanan), keseimbangan suhu tubuh, eliminasi, tempat tinggal, istirahat dan tidur, serta kebutuhan seksual.
b. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan fisik dan perlindungan psikologis. Perlindungan fisik meliputi perlindungan atas ancaman tubuh atau hidup. ancaman tersebut dapat berupa penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan dan sebagainya. Perlindungan psikologis yaitu perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang baru dan asing. Misalnya, kekhawatiran yang dialami seseorang ketika pertama kali masuk sekolah karena merasa terancam oleh kaharusan untuk berinteraksi dengan orang lain, dan sebagainya.
c. Kebutuhan rasa cinta serta rasa memiliki dan dimiliki, antara lain memberi dan menerima kasih sayang, mendapatkan kehangatan keluarga, memiliki sahabat, diterima oleh kelompok sosial, dan sebagainya.
d. Kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain. kebutuhan ini terkait dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan, meraih prestasi, rasa percaya diri, dan kemerdekaan diri. selain itu, orang juga memerlukan pengakuan dari orang lain.
e. Kebutuhan aktualisasi diri, merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain/lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.

Referensi:
Hidayat, A.Aziz Alimul, 2006, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.
http://blogs.unpad.ac.id/difude/2010/12/11/ciri-kebutuhan-dasar-manusia/
http://blogs.unpad.ac.id/difude/2010/12/12/pendapat-beberapa-ahli-tentang-model-kebutuhan-dasar-manusia/
http://bosciliknganjuk.blogspot.com/2011/12/faktor-yang-mempengaruhi-kebutuhan.html
http://dianwiris.blogspot.com/2012/12/konsep-manusia-dan-kebutuhan-dasar.html
http://duniabaca.com/faktor-yang-mempengaruhi-kebutuhan-manusia.html
http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2009/12/homeostasis-dan-hemodinamik.html
http://fanfanfani.wordpress.com/2010/11/30/homeostatis-dan-homeodinamis/
http://foryourinformations2.blogspot.com/2012/05/kebutuhan-dasar-manusia-menurut-para.html
http://fuadramadan.wordpress.com/2012/01/23/kebutuhan-dasar-manusia/
http://hafikoandresni005.blogspot.com/2013/05/makalah-tumbuh-kembang-anak.html
http://hanyasekedarblogg.blogspot.com/2013/05/konsep-pertumbuhan-dan-perkembangan.html
http://hatyascenter.blogspot.com/2011/03/konsep-tumbuh-kembang-manusia.html
http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2182595-definisi-faktor-dan-ciri-ciri/
http://kapukpkusolo.blogspot.com/2011/01/abraham-maslow-kebutuhan-dasar-manusia.html 
http://iissadiyah1.blogspot.com/2012/10/konsep-tumbuh-kembang-manusia-tugas-ikd_23.html
http://muzavipahlevi.wordpress.com/2011/04/17/konsep-kebutuhan-dasar-manusia/
http://online-ners.blogspot.com/2013/02/kebutuhan-dasar-manusia-menurut-para.html
http://rememberverar.blogspot.com/2013/04/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
http://reshayainiresha.wordpress.com/2010/04/09/pengertian-homeostasis/
http://ririsriezqia.blogspot.com/2012/10/konsep-manusia-dan-kebutuhan-dasar.html
http://semi-yanto.blogspot.com/2011/07/pertumbuhan-dan-perkembangan-manusia.html
http://skooci.blogspot.com/2013/02/kebutuhan-dasar-manusia.html
http://utaminoverima.wordpress.com/2012/11/28/konsep-kebutuhan-dasar-manusia-menurut-maslow-henderson/

Post a Comment for "KONSEP MANUSIA DAN KEBUTUHAN DASAR"